Seorang murid tidak akan menjadi pemelajar dengan regulasi diri yang baik jika ia tidak memiliki pembimbing dan teladan dalam kehidupan mereka. Pembimbing teladan yang dimaksud adalah orangtua, teman-teman, dan pendidik. Sudahkah kita menjadi pendidik dan pembelajar yang mandiri? Mari kita melihat ke dalam diri sendiri.
Langkah pertama menjadi pembelajar mandiri adalah menetapkan tujuan. Penetapan tujuan (goal setting) membantu seseorang untuk menyusun strategi yang paling efektif dan mengukur pencapaian mereka berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan tersebut. Penetapan tujuan terdapat pada proses regulasi diri. Mari kita aplikasikan dalam sebuah contoh:
Dalam era teknologi saat ini bahwa pendidik perlu menguasai teknologi terkini, dan Anda ingin menjadi pendidik tersebut. Tujuan akhir yang ingin dicapai di sini adalah menguasai teknologi terkini, tetapi ada tujuan-tujuan kecil yang perlu Anda tetapkan untuk mendapatkan hasil tersebut. Tujuan yang lebih kecil ini hendaknya bersifat spesifik, sesuai kebutuhan dan dapat dicapai. Dengan begitu Anda dapat membangun rasa percaya diri untuk mencapai tujuan yang lebih besar tadi.
Ada tiga tujuan yang biasanya ingin kita capai, yaitu 1) proses, 2) kinerja dan yang 3) hasil. Bagaimana aplikasi tujuan-tujuan tersebut? Seorang pendidik ingin menguasai teknologi terkini. Ia berjanji mengalokasikan waktu dua jam perhari untuk belajar. Ia ingin menguasai aplikasi pembuatan animasi yang dapat digunakan di kelas. Hasil yang ia inginkan adalah dapat menciptakan materi belajar berupa animasi pendek yang disukai murid-muridnya.
Ketiga tujuan ini memiliki hubungan yang linear artinya saat Anda berhasil mencapai tujuan proses kemungkinan tujuan kinerja pun akan tercapai. Saat tujuan kinerja tercapai ada kesempatan yang besar untuk mencapai tujuan hasil yang Anda inginkan.
Bagaimana kita bisa menetapkan tujuan yang spesifik dan sesuai kebutuhan. Ada banyak strategi yang dapat kita gunakan untuk menetapkan tujuan. Salah satu yang populer adalah strategi SMART (spesifik, measurable, attainable, relevan, time based). Mari kita terapkan tujuan pada contoh sebelumnya menggunakan strategi Smart. Tujuan menjadi pendidik yang menguasai teknologi terkini dengan komitmen:
- Saya ingin menguasai aplikasi pembuatan animasi agar dapat membuat bahan ajar menarik yang membantu pemahaman murid baru di semester mendatang
- measurable (terukur). Pada semester depan di pelajaran sejarah saya sudah dapat membuat animasi mengenai sejarah Proklamasi berdurasi antara 5-10 menit yang saya buat secara mandiri
- attainable (dapat dicapai). Saya ingin menguasai aplikasi pembuatan animasi yang mudah digunakan. Saya akan mencari tahu dan belajar aplikasi tersebut melalui video secara mandiri dan belajar pada teman yang telah menguasai keterampilan tersebut selama dua jam perhari.
- Saya menyadari bahwa murid-murid saat ini menyukai belajar dengan menonton video. Mereka tampak lebih mudah memahami jika materi disajikan dalam bentuk visual yang menarik dan dinamis. Karena itulah saya ingin menguasai aplikasi pembuatan animasi untuk menyajikan alternatif materi belajar yang memenuhi syarat tersebut.
- time based (memiliki tenggat waktu). Saya ingin mulai menggunakan keterampilan baru ini pada semester baru. Berarti saya memiliki waktu tiga bulan untuk mempelajari dan melakukan sebanyak mungkin praktik dengan aplikasi tersebut. Tiga bulan selanjutnya akan saya gunakan untuk memperlancar penguasaan aplikasi dengan menggunakannya secara rutin di dalam kelas.