Beranjak dari pemetaan murid yang dihasilkan dari assesmen diagnostik, guru perlu menyesuaikan kembali pembelajaran yang akan dilakukan agar dapat memfasilitasi murid sesuai dengan kebutuhannya. Hal ini merupakan salah satu kaidah dari pembelajaran berdiferensiasi.
Dari pemetaan diagnositik guru akan melihat dan mengetahui beberapa perihal yaitu 1)bagaimanakah kondisi murid saat mengerjakan soal, misal kurang teliti sehingga jawabannya salah. 2)bagaimanakah pemahaman pada konsep, misal belum paham pada konsep sehingga tidak dapat menyelesaikan soal.3)apakah gaya belajar dari murid tersebut sudah terfasilitasi selama proses pembelajaran, misal murid-murid dengan gaya belajar kinestetik, tidak terfasilitasi sehingga mempengaruhi cara mereka menerima materi ajar dari guru.
Dari perihal tersebut, maka guru perlu merancang modul ajar yang membuat strategi pembelajaran berdiferensiasi agar semua murid dapat mencapai kompetensi yang sesuai dengan tahap perkembangannya. Apapun kompetensi murid, susunlah strategi pembelajaran yang tepat sehingga dapat menyesuaikan kompetensi murid yang berbeda-beda tersebut.
Dalam pembelajaran berdiferensiasi guru dapat melakukan modifikasi pada konten, proses, dan produk. Pada modifikasi modul ajar ini, akan dilakukan modifikasi pada proses dan produk. Contoh modul ajar bahasa Indonesia dengan topik menulis teks argumentasi. Modifikasi yang akan dilakukan dalam modul ajar ini adalah pada bagian assessment.Berikut strategi diferensiasi pada proses pembelajaran:
- murid dikelompokkan dalam tiga kelompok sesuai hasil asesmen diagnostik.
kelompok akan dibagi dalam satu kelompok besar dan beberapa kelompok kecil sesuai dengan tiga kategori pemahaman
- setiap murid akan dipasangkan dengan murid yang berbeda kategori
untuk murid Kategori satu akan diberi tantangan menjadi narasumber bagi temannya. Apabila murid yang menjadi narasumber membutuhkan bantuan dalam menjelaskan materi ia dapat bertanya kepada guru
- guru menyiapkan sesi khusus dan materi tambahan kepada murid berkembang apabila dibutuhkan.
Bahan ajar tambahan dapat mencakup video atau bahan lain yang dapat menyampaikan materi dengan cara yang lebih mudah dipahami murid.
- guru menyediakan ragam teks sesuai dengan hasil diagnostik murid.
untuk murid kategori satu mendapatkan teks yang lebih panjang dan kompleks dengan materi yang lebih mendalam. Untuk murid kategori 2 dan 3, teks yang lebih pendek dengan kata-kata yang lebih di akrabi.Guru berperan sebagai fasilitator saat belajar kelompok terutama untuk kategori dua dan tiga.
- guru memberikan pendampingan khusus pada kelompok murid kategori tiga untuk menguatkan pemahaman kalimat fakta, kalimat opini, kalimat utama, dan kalimat penjelas.
- guru memberikan pilihan kepada murid untuk memilih mengerjakan tugas teks argumentasi dengan tingkat kesulitan yang berbeda. Misalnya murid Kategori satu menulis teks argumentasi sebanyak 4-5 paragraf. Murid kategori dua menulis teks argumentasi sebanyak 3 paragraf. Murid kategori tiga menulis teks argumentasi sebanyak 2 paragraf.