Setiap orang punya jalan hidup yang berbeda-beda. Setiap manusia pun punya kemampuan dan potensi yang berbeda. Bahkan takdir, rezeki, dan keberhasilan setiap insan pun berbeda-beda.Menurut banyak teori bahwa keberhasilan seseorang dalam hal apa pun, dimulai dari impian, tindakan dan isiqomah. Karena tanpa impian, siapa pun tidak bisa bertindak. Tanpa tindakan, maka impian tidak mungkin bisa dicapai sesuai harapan. Dan tanpa istiqomah, impian semakin jauh dari harapan. Maka apa pun, tidak ada yang instan, semua butuh proses.
Jangan pernah mengeluh atas semua hal yang telah berlalu, apalagi untuk yang akan datang, Jangan pesimis, apalagi khawatir berlebihan. Semua sudah ada jalannya, ada porsinya masing-masing. Mau jadi orang sukses seperti apa pun kuncinya adalah impian, tindakan, dan istiqomah yang dipupuk dengan kesungguhan.
Seperti halnya Elon Musk, Mark Zuckerberg, Bill Gates. ketiganya adalah orang terkaya papan atas tingkat dunia. Mereka berhasil dengan kesungguhan di bidang masing-masing. Karena tanpa kesungguhan, impian, tindakan, dan kontinuetas aktivitas yang kita lakukan hasilnya akan hambar. Iya seperti makan daging yang di masak tanpa diberi bumbu.
Kesungguhan itulah yang bisa mengantarkan pada keberhasilan. Karena Allah sendiri akan memberikan sesuatu pada hambanya sesuai dengan tingkat kesungguhannya. Jika si hamba itu maksimal dalam berusaha maka Allah pun akan memberikan harapannya sesuai dengan kadar kesungguhan yang telah ia kerjakan.
Siapa pun tidak ada yang tahu bagaimana kondisi kita di masa depan? Mau jadi orang berhasil atau orang susah di dunia, bergantung dari apa yang dilakukannya sekarang. Jika kemarin kita masih santai-santai, hari ini masih rebahan, dan besok masih bermalas-malasan. Ya sudah itulah gambaran kita di masa depan. Maka mulai sekarang jangan membuang waktu hanya untuk mengeluh atau meratapi keadaan. Jalani apa pun dengan penuh suka cita dan rasa syukur.
Jadi, apa targetnya selama hidup di dunia? Mau berhasil, pengen kaya, atau mau tenar? Silakan saja, apa pun boleh. Tapi ketahuilah, ada target yang orientasinya tidak lagi duniawi. Berbakti pada orang tua, membahagiakan keluarga, gemar berbuat baik, bisa memberikan yang terbaik kepada sesama. Perbaiki impian, revisi target dari sekarang , tidak hanya urusan dunia. Tentukan juga target urusan akhirat, bekal untuk dibawa “pulang”.