UNTUK BUNDA DAN SAHABAT DHARMA KARYA
Bismillahirahmanirrahim
Semoga Allah merahmati dan menaburkan cintanya kepada kita
Semoga Cinta itu tak akan sirna, selalu tertanam selamanya

Sebenarnya tidak hendak kutuliskan ini, bila saja dapat kucegah laranya hati, namun ini yang terjadi tapak-tapak sejarah baru, sudah harus kujalani bersama rasa gemuruh yang sukar kupadamkan,rasa ragu yang menggoda sampai saat ini belum mereda, kecuali aku dapat menyampaikan ini semua.
Sengaja aku tuliskan ini, karena aku tak sanggup untuk berhadapan, tak kuat jika bertatapan. Bila engkau tahu, aku pun menangis, meneteskan air mata saat menuliskan semua ini.Karena ada cinta yang terjaga dalam doa-doa yang selama ini kusimpan, dan aku tak mau cinta itu pudar.
Sungguhlah tak mudah menyampaikan ini, dengan hati tertahan pada kenangan dan tangan terluka karena jabat tangan perpisahan akan kita syahkan, duka terdalam sebab aku mencoba membuka kembali ribuan kilasan frame kebahagiaan dan kesedihan, berkelebat menorehkan sejarah yang telah kita lalui bersama, dalam barisan hari penuh emosional, penuh cerita indah mengukirkan kata perkata yang tersusun indah bak lentera cinta dan sayang menerangi seluruh jagat raya, jagat kecil Dharma Karya.
Di sekolah inilah, Allah telah mempertemukan kita, dipertemukan berselimutkan sulaman cinta dan kasih sayang bak keluarga, semangat pengabdian luhur dan mulia, mengembangkan sayap pendidikan, melebarkan kepakannya menggapai pencerahan dan keabadian nilai spirtual dan moral anak didik dalam mencerdaskan anak bangsa.
Sungguh sejatinya menyayangi, mencintai adalah kekuatan terbesar dalam hidup, terlepas dari betapa berat beban itu kita laksanakan ada sisi gelap seorang anak yang harus kita bina, kita terangi, ada sisi sedih seorang guru dikala lelah, itulah perjalanan, di saat-saat itu kita selalu bersama untuk membangkitkan rasa bahagia agar kita tetap bercahaya di hati mereka, anak didik tercinta, dengan harapan semogalah itu akan menjadi obor kehidupan, berharap menyala terang untuk selamanya.
Jauh sudah langkah perjalanan kita bersama walau disadari kini cerita ini terhenti pada satu jeda kehidupan yang tak dapat kuelakkan , meninggalkan dan pamit tak terbayangkan sebelumnya, bagaimana kuuraikan ini semua di hadapanmu, sedangkan hati dan kalbu masih tenang mengarah padamu mengarah pada design frame yang telah kuciptakan, kususun seindah-indahnya nyaris tanpa goresan luka sebab selalu kutasbihkan dengan jiwa tulus dan kusuguhkan terbaik kepadamu.
Begitu pun denganmu yang sehalus dan selembut ini kepadaku, membarengi langkahku, mengaminkan doaku, di saat lelah kala itu mulai membayang, taklah terlalu berlebihan bila kuibaratkan engkaulah penyejuk hati, penentram jiwa, pengayom, pelindung, pemberi motivasi dan inspirasi.Yang selalu menghadirkan skema semangat menyala, adalah dirimu dalam daulat kasih, memberi asa, memberi arti, dan manfaat untuk Dharma Karya.
Bila aku suruh memilih, maka 1000% aku memilih Dharma Karya. Karena di dalamnya ada cinta, ada saudara, ada keluarga, dan bahagia. Namun di sisi lain, Tuhan telah berkendak dengan PPPK, karena itu aku tak bisa melawan kehendak-Nya. Aku segan, untuk tidak menolak.
Izinkanlah diri ini untuk pamit, untuk bisa menabur cinta di sana, menanam kebaikan,melangkah ke tangga baru atas Skenario dari Sang Maha Cinta.
Doakanlah aku di sana, agar bisa berguna, bisa memberi warna, dan bisa tetap menabur cinta.
Dan yang terakhir, Maafkan atas semua kehilafan, kekurangan,dan kelemahanku, baik dari segi perkataan,perbuatan, tindakan atau hal-hal lain yang tidak berkenan.
Maafin aku ya bund,,,,
Aku sayang bunda, aku sayang sahabat-sahabat Dharma Karya
Terima kasih Bundaku…

Pamitku tak pernah kurencanakan
Pergiku tak pernah kuinginkan, ini semua karena suratan
Namun percayalah tidak sedikit pun cintaku padamu berubah