Hari Jumat disebut dengan hari yang istimewa. Hari Jumat adalah penghulunya para hari. Di hari Jumat Allah telah menciptakan dan mewafatkan Nabi Adam a.s. Di dalam hari Jumat terdapat waktu yang tiada seorang hamba meminta sesuatu di dalamnya kecuali Allah mengabulkan permintaannya, selama tidak meminta dosa atau memutus tali silaturahim. Dan masih banyak lagi keistimewaan lain di hari Jumat.
Selain Jumat sebagai hari istimewa, di hari ini pula bagi muslim dinjurkan memotong kuku jari-jarinya. Sebagaimana adanya tuntunan, sunah memotong kuku di hari senin, kamis, dan jumat. Hindari memotong kuku di hari Sabtu, Minggu, Selasa, dan Rabu. Karena ada keterangan bahwa memotong kuku di hari-hari tersebut mendatangkan penyakit. Terdapat pula keterangan hadis bahwa siapa yang memotong kuku di hari Rabu ia akan terkena penyakit kudis.
Terdapat kisah, bahwa suatu ketika ada orang salih yang menyanggah untuk menghindari memotong kuku di hari Rabu, sebab alasan hadis tersebut lemah. Lalu ia melakukan memotong kukunya di hari tersebut, dan setelah itu ia terkena penyakit kudis. Selang beberapa waktu ia tertidur dan bermimpi dengan Nabi Muhammad. Orang salih tersebut berkata, “Ya Nabi, aku terkena penyakit kudis.” Lalu Nabi menjawab, “Bukankah telah sampai kepadamu, bahwa aku melarang memotong kuku di hari Rabu.” Tetapi hadis itu tidak sahih.” Ungkap orang salih. “Bukankah telah dikatakan bahwa itu perkataan dariku?” Ujar nabi. Kemudian nabi meniup anggota tubuhnya yang terkena kudis, dan saat orang salih terbangun penyakit kudisnya telah hilang.
Adalah Habib habib Idrus memotong kukunya di hari Jumat setelah Asar. Dan ia berkata, “ Sesungguhnya hari Jumat adalah hari pengampunan, maka aku suka jika semua anggota tubuhku mendapat ampunan.”
Bagi muslim hendaklah memotong kukunya dengan tuntunan ilmu dan adab. Mulailah potong kuku jari tangan kanan dengan rumusan syair yang berbunyi khowabis. Huruf pertama adalah kho yaitu kelingking, huruf wawu yaitu jari tengah, huruf alif yaitu jempol, huruf ba yaitu jari manis, dan huruf sin itu telunjuk. Kemudian dilanjutkan jari tangan kiri dengan rumusan syair yang berbunyi aukhosab. Huruf awal alif yaitu jempol, huruf wawu itu jari tengah, huruf kho itu kelingking, huruf sin itu telunjuk, dan huruf ba yaitu jari manis.
Dan Imam Nawawi dalam Al-azkar menjelaskan untuk mengawali memotong kuku dari jari tangan kanan yang dimulai dari telunjuk, jari tengah, jari manis, kelingking, lalu jempol. Kemudian dilanjutkan jari tangan kiri yang diawali dari kelingking, jari manis, jari tengah, telunjuk, dan jempol.