Tanggal 10 November selalu diperingati sebagai Hari Pahlawan. Seorang guru bertanya pada muridnya di kelas. “Anak-anak, kalau kalian sudah dewasa nanti mau jadi apa?”Di antara mereka ada yang menjawab ingin jadi dokter, jadi pilot, jadi direktur, jadi pengusaha, jadi artis, jadi youtuber, jadi konten kreator, dan lainnya. Tak ada dari mereka yang pengen jadi pahlawan.
Sang guru bertanya, kenapa kalian tidak ada yang mau jadi pahlawan?” mereka menjawab katanya pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya, pejuang yang gagah berani, tapi sayang nggak ada bayarannya, gak ada tunjangannya, dan bla-bla-bla…
Itulah realita pemahaman bagi anak sekolah.
Lalu, siapa pahlawan itu?
Sejatinya, pahlawan bukan cerita yang dipelajari di sekolah. Bukan pula rasa hormat yang ada di upacara bendera. Bukan pula seperti abdi negara yang kerjaannya ngeluh, dan ngomongin pemerintahnya, hingga lupa sudah berbuat apa untuk negaranya. lupa sudah berjuang apa untuk negerinya?”
Anehnya di zaman ini banyak orang yang merasa jadi pahlawan, bahkan “sok pahlawan”. Lalu, ujungnya jadi orang yang sok paling berjasa, paling berkorban. Lalu jadi sok tahu dan sok pintar. Agar dibilang hebat, dibilang keren, dan ingin dibilang tahu segalanya. Padahal aslinya, mereka sama sekali tidak tahu apapun. Jika tahu pun hanya sedikit saja. Hingga pahlawan sesungguhnya pun takut bila bersanding dengan orang yang “sok pahlawan”. Begitulah realitas, orang-orang sok pahlawan di zaman now.
Lalu, siapa pahlawan hari ini?
Sungguh, siapa pun yang melakukan pekerjaan tanpa panggilan itulah pahlawan. Pejuang kemanusiaan yang bekerja untuk menebar manfaat dan kebaikan kepada orang lain. Karena baginya, pahlawan adalah tindakan bukan omongan. Pahlawan yang berkorban untuk kebaikan orang lain. Berani berkorban di jalan baik, dengan sepenuh hati, dengan rasa cinta secara konsisten. Orang yang hanya tahu berbuat baik, sekalipun orang-orang sok pahlawan mencercanya. Itulah seorang pahlawan.
Pahlawan hari ini hanya simbol perjuangan. Simbol tanggung jawab untuk selalu berani berkorban dan berubah menjadi lebih baik di masa depan. Orang-orang yang rela dan tulus “membesarkan” keadaan seperti apapun buruknya. Bukan sebaliknya, mereka yang hanya “mengecilkan” bangsanya sendiri, meremehkan orang lain. Orang-orang yang selalu berjiwa kerdil dan pesimis dalam hidupnya. Seolah-olah menjadi “korban” akibat perbuatan orang lain
Maka pahlawan akan terus bertindak dan berbuat, di mana pun sampai kapan pun. Pahlawan yang menemukan jalan hidupnya sendiri. Tentu, dengan bantuan Allah SWT. Dan tidak pernah memperkenankan jalan hidupnya ditulis oleh orang lain. Pahlawan yang hari ini berbuat baik karena panggilan, bukan karena terpaksa.
Pahlawan hari ini, memang tidak lagi berperang atau mengangkat senjata. Tapi pahlawan juga bukan orang yang teriak-teriak kebaikan tapi tidak melakukan apapun. Orang yang jago teori tapi lupa aksi. Bukan pahlawan namanya, bila tidak pernah menyesali apa-apa yang sering dikatakan tapi tidak pernah dilakukan. Hari ini, pahlawan cukup bertekad menjadi orang lebih baik dari hari kemarin.
Pahlawan hari ini ialah mereka yang berbuat tanpa mengharap balasan dari perbuatannya. Mereka hanya mengharap rida dan senyuman dari Tuhannya.