A. Identifikasi Frasa
Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang tidak melampaui batas fungsi kalimat. Berikut beberapa contoh frasa.
- 1. Dinara membeli buku.
- 2. Dinara akan membeli buku baru
Pada kalimat 1) disebut kalimat tunggal yang tidak memiliki frasa, karena setiap pola kalimatnya berdiri sendiri (hanya ada satu unsur kata) tanpa ada unsur lain yang mendampingi. Dinara sebagai subjek, membeli sebagai predikat dan buku sebagai objek.
Pada kalimat 2) predikatnya terdiri dari dua kata yaitu akan membeli, objeknya ada dua kata yaitu buku baru. Jadi pada kalimat dua merupakan kalimat tunggal yang memiliki frasa.
B. Klasifikasi Frasa
Frasa berdasarkan distribusi kalimat ada dua yaitu frasa endosentris dan frasa eksosentris. Frasa endosentris adalah frasa yang mempunyai distribusi yang sama dengan unsurnya, baik semua unsur maupun salah satunya. Frasa endosentris ada tiga yaitu frasa atributif, apositif, dan koordinatif.
Frasa endosentris atributif yaitu frasa yang kedua kompenennya terdiri atas unsur pusat dan unsur atribut.
|
Kata-kata yang tercetak tebal dalam frasa di atas (Virus, hilang, tahun) merupakan unsur pusat (UP) yaitu unsur yang secara distribusi yang sama dengan seluruh frasa merupakan terpenting. Sedangkan unsur lainnya (corona, akan, depan) merupakan unsur atributif (Atr).
Frasa apositif yaitu frasa yang kedua kompenennya saling merujuk sesamanya.
|
|
Frasa koordinatif yaitu frasa yang terdiri atas dua kompenen yang sama dan sederajat.
|
Frasa eksosentris yaitu frasa yang kompenennya baik sebagaian maupun seluruhnya tidak mempeunyai perilaku sintaksis yang sama dengan keseluruhan.
Pada kalimat (1) Frasa ‘di sekolah’ dapat mengisi fungsi keterangan, tetapi baik komponen ‘di’ maupun ‘sekolah’ tidak dapat menggantikan ke seluruhan komponen sebagai fungsi keterangan. Frasa tersebut tidak mempunyai distribusi yang sama dengan semua unsurnya. Ketidaksamaan dapat dilihat dari teks berikut:
Pak Arif sedang mengajar di –
Pak Arif sedang mengajar – sekolah
Jadi frasa di sekolah tidak dapat digantikan dengan di atau sekolah secara terpisah.
Frasa berdasar persamaan distribusi kelas kata dibedakan menjadi:
- Frasa verba
Frasa verba Yaitu frasa yang mempunyai distribusi yang sama dengan verba.
|
Frasa ‘sedang berkunjung’ dalam contoh (2) di atas mempunyai distribusi yang sama dengan kata ‘berkunjung’ pada contoh (1). Kata berkunjung termasuk golongan verba dan frasa ‘sedang berkunjung’ juga termasuk golongan verba yang statusnya sama dengan frasa ‘berkunjung’ sebagai predikat. Frasa ‘sedang berkunjung’ pada contoh (2) di atas terdiri dari dua kata yaitu ‘sedang dan berkunjung’. Di mana kata ‘sedang’ sebagai unsur atribut dan ‘berkunjung’ sebagai unsur pusatnya.
- Frasa nomina
Frasa nomina yaitu frasa yang memiliki distribusi yang sama dengan kata benda.
|
Frasa buku baru pada contoh (1) memiliki distribusi yang sama dengan kata buku. Kata buku termasuk golongan nomina.
- Frasa Adjektiva
Frasa Adjektiva yaitu frasa yang memiliki distribusi yang sama dengan adjektiva.
|
Frasa sangat cerdas pada contoh (1) memiliki distribusi yang sama dengan kata cerdas. Kata cerdas termasuk golongan kata sifat.
- Frasa Numeralia
Frasa Numeralia yaitu frasa yang memiliki distribusi yang sama dengan numeralia.
|
Frasa lima ayat pada contoh (1) memiliki distribusi yang sama dengan kata lima. Kata lima termasuk golongan kata bilangan.
- Frasa keterangan
Frasa keterangan yaitu frasa yang memiliki distribusi yang sama dengan keterangan.
|
Frasa kemarin malam pada contoh (1) memiliki distribusi yang sama dengan kata kemarin. Kata kemarin termasuk golongan kata keterangan.