Ki Hadjar Dewantara menyatakan bahwa manusia merdeka ialah manusia yang tidak terperintah, mereka dapat menegakkan dirinya, tertib mengatur perikehidupannya, sekaligus tertib mengatur perhubungan mereka dengan kemerdekaan orang lain.
Pendidikan seyogyanya adalah upaya sadar untuk menumbuhkan manusia-manusia yang merdeka. Pendidikan berisi sebagai upaya menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia, maupun anggota masyarakat.Maka pendidikan harus mampu menuntun anak untuk memilih jalan kodrat yang menguatkan mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat.
Sebagai manusia merdeka perlu memperhatikan hubungan dengan Tuhan, diri sendiri, sesama, dan semesta. Sebagai manusia merdeka harus menyadari peran penting harmonisasi antara individu manusia dengan manusia lain, makhluk lain, dan alam. Semakin harmonis suatu hubungan maka makin besar kesempatan mencapai keselamatan dan kebahagiaan.
Ketika manusia merdeka paham bahwa sebagai anggota masyarakat yang lebih luas, maka secara individu berkontribusi, serta membawa potensi diri (baik potensi kebaikan maupun keburukan) Dengan demikian, secara sadar, berpikir dan merenungi sepenuh hati menjadi seseorang yang makin berdaya dalam memilih sehingga semakin bijaksana dalam menjalani kemerdekaan.
Teori pilihan yang dicetuskan oleh William Glasser menyatakan bahwa perilaku seorang manusia adalah buah dari pilihan yang dibuat oleh manusia itu sendiri. Setiap hari, manusia selalu berada dalam situasi untuk memilih. Apakah harus bangun pagi atau tidur lagi, apakah mau bergerak atau diam, apakah mau melakukan sesuatu atau tidak, apakah mau menebar kebaikan atau sebaliknya, apakah mau mengambil manfaat atau mudarat, apakah mau menjadi manusia yang lurus atau berbelok, apakah mau taat atau maksiat, apakah menyukai kebaikan atau sebaliknya, dan seterusnya. Maka bagi manusia merdeka perlu belajar terkait:
- fokus pada apa yang terjadi saat ini bukan masa lalu;
- menghindari pandai membuat alasan karena menghalangi membangun relasi;
- menghindari tujuh kebiasaan buruk yang secara eksternal dengan relasi seperti mengkritik, menyalahkan, mengeluh, menjengkelkan, mengancam, menghukum, menyuap (memberi reward) untuk mengendalikan orang lain;
- menjalankan tujuh kebiasaan kepedulian kepada orang lain seperti mendukung, mendorong, mendengarkan, menerima, mempercayai, menghormati, dan menegosiasikan perbedaan
Manusia merdeka ialah mereka yang mampu mengendalikan perilakunya sendiri. Setiap perilaku terdiri dari komponen pemikiran, tindakan, perasaan, dan fisiologis. Manusia merdeka memiliki kontrol dari komponen tersebut. Mereka dapat mengontrol komponen perasaan dan fisiologis melalui cara memilih komponen tindakan dan pemikiran.