Seorang guru bertanya, “Saya sering mendengar bermacam-macam istilah literasi. Namun istilah itu belum membantu saya untuk memahami cara meningkatkan kecakapan literasi siswa saya. Sebenarnya apa sih literasi itu?
Ibu dan Bapak, selama ini banyak satuan pendidikan telah melakukan program literasi. Namun tidak semua program tersebut efektif untuk meningkatkan kecakapan literasi siswa. Mengapa? Karena program tersebut merujuk kepada pemahaman yang salah atau mitos.Apa saja ya mitos atau fakta seputar literasi yang beredar di masyarakat?
Mitos |
Fakta
|
Literasi adalah kemampuan membaca dan menulis. |
Literasi tidak hanya tentang membaca dan menulis. Literasi juga mencakup keterampilan membaca, menulis, menyimak, berbicara, memirsa, mempresentasikan, dan menampilkan. Literasi terkait dengan kemampuan siswa untuk berpikir tentang teks multimoda sehingga ia dapat menggunakan informasi dan makna teks tersebut dalam kehidupannya. |
Membaca adalah tanggung jawab guru Bahasa Indonesia. |
Pada dasarnya semua guru adalah guru membaca karena semua mata pelajaran menggunakan teks dalam berbagai bentuk. Teks tidak hanya tersedia dalam bentuk teks tulis. Konsep teks multimoda mengacu pada berbagai jenis teks Semua guru mata pelajaran perlu tahu berbagai strategi memahami bacaan dan bagaimana melatihkannya kepada siswa. |
Siswa yang bisa membaca dengan lancar pasti mampu memahami apa yang dia baca. |
Siswa lancar membaca bukan berarti ia memahami bacaan. Memahami bacaan terdapat dua tingkatan yaitu literal dan inferensial. Pemahaman literal berkaitan dengan kemampuan siswa untuk menemukan informasi eksplisit di dalam teks sedangkan pemahaman inferensial menuntut siswa untuk menggunakan pengetahuan latar, membuat inferensi, dan berpikir kritis tentang teks yang dibaca. |
Program membaca di sekolah bisa menggunakan buku apa saja |
Pemilihan buku yang ramah cerna, dan sesuai kemampuan membaca siswa (buku berjenjang) menentukan keberhasilan program membaca. Buku-buku yang mengandung inklusivitas, anti perundungan, toleransi, juga perlu digunakan untuk mengembangkan karakter mereka |
Literasi tidak hanya terkait membaca dan menulis, apabila membaca didefinisikan sebagai mengeja dan membunyikan rangkaian huruf dengan fasih. Menulis juga tidak terbatas pada menuliskan kata secara mekanistis. Membaca adalah upaya untuk membangun makna dan menulis adalah kegiatan mencipta serta mengalirkan gagasan secara sistematis.
Menurut International Literacy Association, Literasi adalah kemampuan untuk mengidentifikasi, memahami, menafsirkan, membuat, menghitung, dan berkomunikasi menggunakan materi visual, audio, dan digital lintas disiplin ilmu dan dalam konteks apa pun.