Dua hari berturut-turut, ada bagian dari keluarga besar Dharma Karya dipanggil Tuhan. Anggota keluarganya menangis, sedih, kehilangan atas kepergiannya. Pergi untuk pulang kehadirat Tuhan yang maha kuasa, Tuhan maha cinta. Kepergiannya takkan pernah kembali lagi ke dunia. Hari ini kita mendatangi rumah duka, untuk penghormatan terakhir kepergiannya. Suatu saat kita juga akan menyusulnya, kita akan mengalami antrean giliran untuk dipanggil -Nya. Karena sesungguhnya yang bernyawa pasti akan mengalami kematian.
Siapa pun, suatu saat akan bertemu dengan kematian. Karena semua yang ada di dunia ini, hanya singgah sebentar. Hanya sementara dan semakin hari umur terus berkurang. Seperti siang berganti malam, maka hidup pun berganti mati. Sungguh kematian tidak mengenal usia, tidak mengenal strata, tidak pula mengenal kasta. Tidak sedikit yang muda mengalami kematian, apa lagi yang sudah uzur lansia. Tidak sedikit yang sehat mati duluan, apalagi yang sakit. Maka yang muda tidak boleh sombong dengan masa mudanya. Dan yang sehat tidak boleh sombong dengan masa sehatnya.
Kematian memang bisa datang kapan saja. Dan dengan cara apa saja. Tanpa pernah bisa diduga. Karena kematian adalah rahasia-Nya. Tapi kematian seseorang yang baik, pasti akan membuat banyak orang kehilangan. Bahkan duka air mata seakan tidak akan pernah berhenti. Ada banyak kenangan, terlalu banyak cinta yang belum terurai.
Tidak ada alasan untuk menyia-nyiakan waktu yang tersisa. Untuk belajar dan menambah ilmu agama, memperbanyak sedekah dan peduli sosial sambil selalu mengingat kematian. Selalu komit untuk beramal soleh, meminta maaf dan memaafkan atas kesalahan yang pernah terjadi. Niatnya, untuk menggapai syafaat menjelang kematian. Karena tidak ada lagi yang diperjuangkan di dunia ini, selain memperbanyak berbuat baik dan ibadah, di mana pun dan kapan pun.
Orang yang cerdas adalah mereka yang rajin mengingat kematian, begitulah ungkapan indah dari teladan kita, nabi Muhammad tercinta.Karena dengan mengingat kematian, kita akan memperbaiki diri untuk menjadi manusia yang waspada, manusia yang mulia. Manusia yang gemar berbuat kebaikan, menebar kemanfaatan, menaburkan cinta dan persaudaraan.Manusia yang selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selalu ingat di setiap saat. Baik saat senang ataupun susah, saat bahagia ataupun sedih.Karena kematian, cepat atau lambat, akan segera tiba. Bersiap untuk meninggalkan dunia dalam keadaan baik.