Kurangnya kebahagiaan membuat seseorang terlihat murung dan seperti mengucilkan diri dari lingkungan sekitar.Ketika murung, individu menjadi gampang curiga, suka menyendiri, dan berfokus pada kebutuhan diri sendiri, padahal mementingkan diri sendiri lebih merupakan karakteristik kesedihan daripada kebahagiaan.”
Apa Anda pernah kecewa, sering tidak bahagia? Kemarin atau hari ini, merasa diperlakukan kurang baik. Punya impian yang gagal terealisasi. Punya harapan yang belum juga terwujud. Kecewa lagi, kecewa terus dan jadi akhirnya serba pesimis. Mungkin karena terlalu banyak berharap pada manusia.
Bisa jadi, terlalu kecewa. Karena terlalu banyak bergantung pada manusia. Terlalu berlebihan menaruh harapan, sehingga sulit menerima realitas. Kecewa yang mendalam karena berharap terlalu tinggi. Sekali lagi, jangan terlalu berharap. Jangan percaya terlalu banyak, jangan mencintai terlalu banyak. Sebab terlalu banyak akan melukai begitu banyak pula. Bukankah begitu?
Begitulah hidup dan kehidupan. Karena terlalu banyak berharap pada manusia. Terlalu berserah kepada orang lain. Terlalu mendekat kepada manusia, lalu lupa mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ikhtiar hanya kepada manusia tanpa ikhtiar yang optimal kepada sang pencipta. Padahal hati manusia semuanya adalah milik Allah SWT.
Dunia ini penuh gemerlap. Ingin bergaya dalam hidup, ingin dipuji manusia. Terbuai dengan kehidupan dunia. Hingga ada tiga perkara yang sangat penting namun sering terlupakan. Yaitu 1) siapa yang lebih fokus terhadap kehidupan akhiratnya maka Allah SWT akan cukupkan urusan dunianya, 2) siapa yang memperbaiki batinnya, Allah SWT akan perbaiki lahirnya, dan 3) siapa yang memperbaiki hubungan dengan Allah SWT, maka Allah SWT akan perbaiki hubungannya dengan manusia
Perbaiki saja hubungan kita dengan Allah SWT. Perbaiki urusan salat lima waktu, usahakan berjamaah. Perbaiki cara ibadah yang benar, perbaiki niat dan ikhtiar hanya untuk Allah SWT. Sering-seringlah ke taman surge, yaitu majlis orang-orang salih yang di dalamnya ada kajian ilmu dan nasihat bijak.
Jangan berharap terlalu banyak pada manusia. Karena semakin kita terlalu berharap selain kepada Allah SWT, maka bersiap-siaplah untuk semakin kecewa. Terlalu berharap adalah akar dari semua rasa sakit di hati. Cukup perbaiki saja urusan dengan Allah SWT. Setelah itu, terus ikhtiar untuk menjalankan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya. Itulah prinsi literasi yang sebenarnya. Seperti kata Ali bin Abi Thalib, “Aku sudah merasakan semua kepahitan hidup dan yang paling pahit adalah berharap kepada manusia.”