Etika merupakan falsafah moral nilai kesusilaan tentang baik dan buruk. Etika mengajarkan keluhuran budi dari sudut budaya, susila, dan agama yang bersifat absolut. Etika bersifat mutlak dan berasal dari hati nurani. Orang dengan Etika yang baik akan selalu memiliki niat yang baik dalam berperilaku.Etika merupakan konsep tindakan atau perilaku manusia dalam kehidupannya, yakni tentang baik dan buruknya suatu hal.
Sementara etiket berkaitan dengan sopan santun. Etiket bagian sikap sopan santun individu dalam kehidupan bermasyarakat, guna menjalin hubungan baik antarsesama.Etiket merupakan tata cara pergaulan yang baik antar sesama manusia dan bersifat relatif. Etiket dimaknai sebagai cara kita bersikap sopan dihadapan orang, bagaimana cara kita menjaga perilaku terhadap orang disekitar kita.
Bertens menyimpulkan empat macam perbedaan etiket dengan etika, yaitu
Etika | Etiket |
---|---|
Etika menyangkut cara dilakukannya suatu perbuatan sekaligus memberi norma dari perbuatan itu sendiri. Misal : Dilarang mengambil barang milik orang lain tanpa izin karena mengambil barang milik orang lain tanpa izin sama artinya dengan mencuri. “Jangan mencuri” merupakan suatu norma etika. Di sini tidak dipersoalkan apakah pencuri tersebut mencuri dengan tangan kanan atau tangan kiri. | Etiket menyangkut cara (tata acara) suatu perbuatan harus dilakukan manusia. Misal : Ketika saya menyerahkan sesuatu kepada orang lain, saya harus menyerahkannya dengan menggunakan tangan kanan. Jika saya menyerahkannya dengan tangan kiri, maka saya dianggap melanggar etiket. |
Etika selalu berlaku, baik kita sedang sendiri atau bersama orang lain. Misal: Larangan mencuri selalu berlaku, baik sedang sendiri atau ada orang lain. Atau barang yang dipinjam selalu harus dikembalikan meskipun si empunya barang sudah lupa. | Etiket hanya berlaku dalam situasi dimana kita tidak seorang diri (ada orang lain di sekitar kita). Bila tidak ada orang lain di sekitar kita atau tidak ada saksi mata, maka etiket tidak berlaku. Misal : Saya sedang makan bersama bersama teman sambil meletakkan kaki saya di atas meja makan, maka saya dianggap melanggar etiket. Tetapi kalau saya sedang makan sendirian (tidak ada orang lain), maka saya tidak melanggar etiket jika saya makan dengan cara demikian. |
Etika bersifat absolut. “Jangan mencuri”, “Jangan membunuh” merupakan prinsip-prinsip etika yang tidak bisa ditawar-tawar. | Etiket bersifat relatif. Yang dianggap tidak sopan dalam satu kebudayaan, bisa saja dianggap sopan dalam kebudayaan lain. Misal : makan dengan tangan atau bersendawa waktu makan. |
Etika memandang manusia dari segi dalam. Orang yang etis tidak mungkin bersifat munafik, sebab orang yang bersikap etis pasti orang yang sungguh-sungguh baik. | Etiket memandang manusia dari segi lahiriah saja. Orang yang berpegang pada etiket bisa juga bersifat munafik. Misal : Bisa saja orang tampi sebagai “manusia berbulu ayam”, dari luar sangan sopan dan halus, tapi di dalam penuh kebusukan. |