Seorang kawan bercerita tentang masa lalunya. Saat masih sekolah dulu, ia mendambakan kelak pengen memiliki istri seorang bidan. Baginya bidan suatu profesi yang keren dan memiliki prestis tersendiri, khususnya di mata para ibu hamil. Beberapa tahun kemudian ia kuliah kemudian berkenalan dengan perempuan. Perempuan tersebut calon bidan. Kebetulan kampusnya bersebelahan. Perjalanan cintanya mengantarkan sang kawan menikah dan sekarang sudah dikarunia momongan.
Apa yang dipikirkan saat sekolah dulu telah terwujud.
Satu lagi kisah menarik. Kisah tentang seorang ibu yang pengen sekali bisa menunaikan ibadah haji. Bisa towaf di kakbah, pengen peluk kiswah. Bisa berziarah ke makam Nabi di Madinah. Sang ibu bukanlah orang yang kaya, ia bahkan fakir. Setiap hari mencari nafkah dengan berjualan untuk makan di hari itu. Harapan pergi haji sudah lama sekali tertanam, bahkan ketika ia masih muda, ketika belum menikah. Hari demi hari sang ibu memikirkan , membayangkan kapan bisa harapannya terwujud. Pikiran dan perasaan terus bergelora bertahun-tahun, sampai Tuhan mewujudkan bisa di panggil ke tanah suci ketika di usianya lima puluh tahun.
Dua kisah di atas menggambarkan apa yang kita miliki, apa yang telah kita dapatkan itu semua berawal dari hasil pikiran, perasaan dan keyakinan. Karena ada satu ungkapan menarik bahwa “Jika Anda ingin mengubah sesuatu dalam hidup Anda ubahlah pikiran Anda.”
Segala sesuatu yang datang dalam hidup kita terjadi karena ditarik oleh pikiran sendiri. Segala sesuatu itu tertarik karena gambar-gambar yang kita pelihara dalam benak; oleh apa yang kita pikirkan. Apapun yang ada dalam benak kita menariknya ke dalam kenyataan hidup kita. Konsep tarik menarik seperti ini dinamakan dengan istilah Law Of Attraction. Konsep ini sudah ada sejak abad sejak ke-19.
Law Of Attraction menurut ahli fisika quantum mengatakan bahwa seluruh semesta mucul dari pikiran, kita menciptakan kehidupan dari pikiran kita dan hukum Tarik menarik. Hidup kita sekarang adalah pikiran-pikiran di masa lalu.
Hukum tarik-menarik menyatakan bahwa kebaikan akan menarik kebaikan dan keburukan akan menarik keburukan. Pikiran adalah magnet terkuat. Apapun yang menjadi gambaran dalam pola pikir kita, itulah yang kita tarik, baik kita menyadarinya atau tidak.
Bahwa magnet menarik besi karena ada unsur yang sama. Magnet tidak menarik kayu karena unsurnya berbeda. Hukum tarik menarik adalah sunnatullah atau hukum alam, yakni hukum yang ditetapkan Allah guna mengatur penciptaan dan mekanisme alam semesta yang bersifat fitrah, tetap dan otomatis.
Hukum tarik menarik tidak memandang pikiran baik atau buruk, positif atau negative, mau atau tidak mau. Ia hanya menerima signal dari pikiran dan perbuatan seseorang, lalu memantulkannya kembali. Ketika seseorang fokus pada sesuatu, sebenarnya ia sedang memanggil sesuatu itu untuk hadir ke dalam hidupnya. Ini merupakan manifestasi rahmat Allah Swt. Hukum Tarik menarik sama persis seperti ungkapan, “ Siapa yang menabur maka ia akan menuai.” Ketika kita menabur kebaikan maka akan mendapat kebaikan pula, begitu pula sebaliknya. Karena alam hanya menerima signal atas energi yang kita keluarkan.
Di antara penyebab seseorang tidak mempunyai cukup uang ialah karena ia menghambat uang datang kepadanya dengan pikiran-pikirannya. Setiap pikiran, perasaan, atau emosi negatif akan menghambat kebaikan datang pada kita, termasuk uang.
Ketika kita mempunyai banyak tagihan dan tidak tahu bagaimana melunasinya. Kita tidak boleh berfokus pada tagihan itu karena hanya akan mendatangkan lebih banyak kesedihan, stres karena tagihan. Kita harus menemukan cara untuk berfokus pada kelapangan, kemakmuran, terlepas dari tagihan. Kita harus menemukan cara untuk merasa baik, sehingga dapat mendatangkan kebaikan.
Law Of Attraction merupakan gaya metafisik yang cara kerjanya mirip dengan gaya gravitasi. Layaknya gaya tarik gravitasi, law of attraction menjadi kekuatan magnet antara impian dan tindakan yang harus kita lakukan untuk mewujudkannya. Rhonda Byrne mengungkapkan bahwa bila kita meyakini sesuatu itu sangat mudah dilakukan, maka segalanya akan benar-benar mudah. Sebaiknya bila kita beranggapan sesuatu hal itu sulit, maka itu akan menjadi sulit. Hal ini berkaitan dengan pikiran yang kita yakini.
Jika kita yakin mampu mencapai apa yang kita harapkan, maka kita akan terpacu untuk mewujudkan harapan tersebut. Namun, jika pikiran kita merasa tidak mampu, maka tidak akan ada dorongan diri untuk bertindak melakukan sesuatu. Pikiran dapat menciptakan kehidupan seperti yang diinginkan. Ketika kita menciptakan pikiran positif, menciptakan harapan yang baik maka semesta akan merekam dan merespon hal tersebut kemudian menghadirkan, mengembalikan kebaikan dan harapan yang pernah kita ciptakan.
Penerapan Konsep Law of Attraction
Konsep Law of attraction bisa terjadi dalam semua bidang kehidupan, termasuk dalam pendidikan, keuangan, pekerjaan, kesehatan, keluarga dan sebagainya. Berikut Mekanisme Law of attraction
- Meminta (ask)
Kita perlu meminta dengan cara berpikir, membayangkan terus menerus. Meminta menggunakan media doa. Doa yang terus menerus akan direspon. Seperti halnya mendambakan punya istri cantik, berprofesi bidan dan sebagainya. Atau pengin bisa menunaikan ibadah haji bersama keluarga. Doa-doa kita akan didengar oleh-Nya. Sebagaimana firman Allah, “ Berdoalah kepadaku niscaya aku kabulkan (Q.S. Al-Mukmin:60). “Dan sesungguhnya seorang manusia tidak memperoleh selain apa yang telah diusahakannya” (QS An-Najm 53:39)
- Bertindak (aksi)
Jika kita menginginkan sesuatu kita harus melakukan aksi. Sebab, aksi akan membantu mengantarkan pada apa yang kita inginkan. sebagaimana tindakan Sang kawan yang mendambakan istri seorang bidan. Maka ia pun berusaha untuk berkenalan, menjalin hubungan baik dengan perempuan calon bidan. Termasuk upaya sang ibu yang setiap hari mencari nafkah untuk menyambung hidupnya. Ternyata sebagian dari nafkahnya ia tabung sehingga Allah mudahkan bisa menunaikan haji.
- Percaya (believe)
Kita mesti optimis bahwa apa yang kita pikirkan terhadap sesuatu yang kita inginkan akan terwujud. Karena dengan kita percaya maka alam yang dikendalikan Tuhan melalui Qodarnya akan mewujudkan.
- Menerima (receive)
Menerima kejadian yang dialami dalam penyelarasan dan keinginan. sehingga semesta mengarahkan lingkungan dan kondisi menuju hal-hal yang kita inginkan.