A. Analisis Istilah Kata
Penggunaan segi semantik dan sintaksis perlu dikuasai untuk memahami makna dan maksud sebuah kalimat. Tidak sedikit penggunaan kosakata maupun kalimat yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar seperti pada contoh berikut:
- Tergantung – bergantung
- Berhasil tidaknya usaha itu tergantung dari keuletannya (Nonbaku)
- Berhasil tidaknya usaha itu bergantung kepada keuletannya (Baku)
- Topi itu tergantung pada paku ( Baku)
Unsur kata bergantung kepada sudah merupakan bentuk baku. Dan unsur kata tergantung menunjukkan ada benda yang digantung.
- Keberatan – Berkeberatan
- Saya tidak keberatan meminjamkan kamus ini kepada Anda (Nonbaku)
- Saya idak berkeberatan meminjamkan kamus ini kepada Anda (Baku)
Ungkapan keberatan merupakan kata benda, untuk membentuk kata kerja dengan memberi awalan ber-.
- Merubah – Mengubah
- Kita harus berani merubah aturan hukum yang merugikan demi kebaikan bersama (Nonbaku)
- Kita harus berani mengubah aturan hukum yang merugikan demi kebaikan bersama (Baku)
Kata mengubah dibentuk dari kata dasar ubah. Jika diberi awalan me- , maka menjadi mengubah bukan merubah. Sedangkan unsur kata rubah merupakan nama dari jenis binatang bermoncong panjang.
- Memberi – Memberikan
- Ayah memberi kesempatan kepada saya untuk belajar di pesantren (nonbaku)
- Ayah memberikan kesempatan kepada saya untuk belajar di pesantren (Baku)
- Ayah memberi saya kesempatan untuk belajar di pesantren (Baku)
Objek dari memberi berupa penerima, sedangkan objek dari memberikan berupa sasaran.
- Meninggikan – Mempertinggi
- Nampaknya tiang bendera itu agak rendah, tolong pertinggi lagi! (Nonbaku)
- Nampaknya tiang bendera itu agak rendah, tolong tinggikan lagi! (Baku)
Ungkapan meninggikan artinya membuat jadi tinggi, sedangkan ungkapan mempertinggi artinya membuat lebih tinggi.
- Dapat – Mendapat
- Setiap tahun para montir dapat tunjangan insentif kerja ( Nonbaku)
- Dia tidak dapat meneruskan sekolah karena biaya mahal (Baku)
- Setiap tahun warga desa mendapat sembako dari pemerintah setempat (Baku)
Ungkapan kata “dapat” merupakan bentuk kata bantu kata kerja yang bersinonim dengan kata “bisa”, jadi pemakaiannya dalam kalimat harus diikuti kata kerja.
- Mengajar – Mengajarkan – Mengajari
- Siapakah yang mengajar bahasa Arab di sekolah itu? (Nonbaku)
- Sudah berapa tahun dia mengajar mereka bahasa Arab? (Nonbaku)
- Siapakah yang mengajarkan bahasa Arab di sekolah itu? (Baku)
- Sudah berapa tahun dia mengajari mereka bahasa Arab? (Baku)
- Sudah berapa lama Anda mengajar di sini? ( Baku)
Kata mengajar merupakan bentuk kata kerja intransitif, sedangkan kata mengajarkan dan mengajari merupakan bentuk kata kerja transitif. Kata mengajarkan berarti memberikan pelajaran kepada. Dan kata mengajari berarti mengajar kepada.
- Menugaskan – Menugasi
- Pemerintah menugaskan kami meneliti ragam bahasa baku dan nonbaku (Nonbaku)
- Pemerintah menugasi kami meneliti ragam bahasa baku dan nonbaku (Baku)
- Pimpinan menugaskan pekerjaan itu kepada kami ( Baku)
Menugaskan berarti memberikan suatu tugas, sedangkan menugasi berarti memberi tugas kepada orang.
- Ketabrak – tertabrak
- Dia ketabrak mobil karena kurang tidak hati-hati saat menyebrang ( Nonbaku)
- Dia tertabrak mobil karena kurang hati-hati saat menyebrang (Baku)
Tertabrak merupakan bentuk nonbaku pengaruh dari bahasa daerah.
- Membawahi – Membawahkan
- Departemen itu membawahi tiga direktorat jenderal (Nonbaku)
- Departemen itu membawahkan tiga direktorat jenderal (Baku)
Membawahkan berarti menempatkan objek di bawah, sedangkan membawahi menempatkan subjek di bawah.
- Mengaji – Mengkaji
- Kita perlu mengaji putusan rapat kemarin (Nonbaku)
- Kita perlu mengkaji putusan rapat kemarin (Baku)
- Setiap malam ayah mengaji surat al-waqiah (Baku)
Mengaji dibentuk dari kata dasar aji. Makna mengaji ialah membaca Alquran. Mengkaji berarti mempelajari, menyelidiki.
- Tetapi – Melainkan
- Bukan warna merah yang akan saya pilih, tetapi warna hijau (Nonbaku)
- Selama ini dia tidak bekerja, tetapi bermalas-malasan (Nonbaku)
- Bukan warna merah yang akan saya pilih, melainkan warna hijau (Baku)
- Selama ini dia tidak bekerja, melainkan bermalas-malasan (Baku)
Kata tetapi dan melainkan merupakan kata sambung yang menyatakan perlawanan, tetapi pemakainnya berbeda. Kata melainkan digunakan jika terdapat dua hal yang dipertentangkan, penggunaannya selalu didahului kata tidak atau bukan. Sedangkan kata tetapi bisa didahului atau tidak didahului kata tidak atau bukan.
- Kecuali – Selain
- Kecuali alasan itu, perlu diperhitungkan juga alasan-alasan lainnya. ( Non baku)
- Selain alasan itu, perlu diperhitungkan juga alasan-alasan lainnya (Baku)
- Kecuali alasan itu, alasan-alasan lainnya bisa diterima (Baku)
Unsur kata kecuali merupakan bentuk kata sambung yang menyatakan tidak termasuk, sedangkan bentuk selain menyatakan di samping.
- Sementara – Sambil
- Sementara menunggu temannya, ia membaca novel (Nonbaku)
- Sambil menunggu temannya, ia membaca novel (Baku)
- Sementara ayah di perjalanan pulang, ibu menyiapkan makanan. (Baku)
Unsur kata sambil digunakan jika dua aktivitas atau lebih dikerjakan oleh satu subjek yang sama. Kata sementara digunakan jika dua atau lebih aktivitas dikerjakan oleh subjek yang berbeda. Kata sementara menunjukkan pengertian tidak untuk selamanya.
- Jika – kalau – andaikata – seandainya
- Jika saya Anda, saya tidak akan melakukan pekerjaan itu (Nonbaku)
- Andaikata saya Anda, saya tidak akan melakukan pekerjaan seperti itu (Baku)
- Seandainya lalu lintas macet, pasti saaya ketinggalan pesawat (Baku)
- Kalau besok tidak hujan, kami akan pergi ke rumah Anda (Baku)
Bentuk andaikata dan seaindainya digunakan untuk menyatakan hubungan syarat yang tidak ada dalam kenyataan. Sebaliknya kata jika dan kalau digunakan untuk menyatakan hubungan syarat yang dapat dipenuhi.
- Demi – Untuk
- Marilah kita bekerja keras demi untuk kesejahteraan masyarakat kita (Nonbaku)
- Marilah kita bekerja keras demi kesejahteraan masyarakat kita (Baku)
- Marilah kita bekerja keras untuk kesejahteraan masyarakat kita (Baku)
Bentuk demi untuk tidak boleh dirangkai karena berlebihan, Kata untuk tidak dapat dipertukarkan dengan kata demi jika terletak di depan kata kerja.
- Hingga – Sehingga
- Sepanjang hari hujan turun amat deras hingga komplek perumahan banjir
- Sepanjang hari hujan turun amat deras sehingga komplek perumahan banjir.
- Dia bekerja di kantor dari pukul 08.00 hingga pukul 16.00
- Dia bekerja di kantor dari pukul 08.00 sampai pukul 16.00.
Kata hingga berfungsi sebagai kata depan yang bisa dipertukarkan pemakaiannya dengan kata sampai. Bentuk kata sehingga digunakan sebagai kata penghubung.
- Setiap –tiap-tiap – masing-masing
- Tiap mahasiswa diberi kesempatan menempuh ujian akhir tiga kali (Nonbaku)
- Masing-masing peserta ujian itu tidak diizinkan membaca buku catatan ke dalam ruangan (Nonbaku)
- Setiap mahasiswa diberi kesempatan menempuh ujian akhir tiga kali (Baku)
- Setelah mengikuti ujian, mereka pulang ke rumah masing-masing (Baku)
Unsur kata setiap atau tiap-tiap selalu diikuti kata benda, sedangkan kata masing-masing berdirii sendiri.
- Kapan – bila (mana)
- Beri tahu saya kapan ia kembali dari kampung (Nonbaku)
- Beri tahu saya bila kembali dari kampung (Baku)
- Kapan ia akan berangkat ke kota? (Baku)
- Bila (mana) ia akan berangkat ke kota? (Baku)
Unsur kata kapan merupakan bentuk kata tanya, bukan kata sambung. Kata bila dapat berfungsi sebagai kata sambung dan dapat pula sebagai kata tanya.
- Kepada – Bagi
- Kepada siswa-siswi yang akan mengambil kartu ujian, diminta menghubungi Pak Arif. (Nonbaku)
- Bagi siapa yang merasa kehilangan dompet, harap berhubungan dengan panitia. (Nonbaku)
- Siswa-siswi yang akan mengambil kartu ujian, diminta menghubungi Pak Arif (Baku)
- Siapa yang merasa kehilangan dompet, harap berhubungan dengan panitia (Baku)
- Pemimpin yang bijak selalu menunjukkan jalan kebenaran dan keadilan (Baku)
- Di- Pada- Dalam
- Di zaman dahulu banyak orang yang ulet (Nonbaku)
- Kebiasaan seperti itu tidak ada di kita (Nonbaku)
- Tulisan ini akan dimuat di salah satu majalah kota (Nonbaku)
- Dia bekerja pada pabrik garmen (Nonbaku)
- Pada zaman dahulu banyak orang yang ulet (Baku)
- Kebiasaan seperti itu tidak ada pada kita (Baku)
- Tulisan ini akan dimuat dalam salah satu majalah kota (Baku)
- Pertandingan bulu tangkis antarkota akan diadakan dalam bulan ini (Baku)
Kata depan di- , tidak dapat dipakai di depan kata benda yang menyatakan waktu dan yang menyatakan orang. Kata depan di- , tidak dipakai di depan kata benda yang menyatakan tulisan atau karangan. Kata depan dalam dipakai untuk menyatakan jangka waktu tertentu.
- Sama –Dengan
- Pencuri itu dipukulnya sama sebatang kayu (Nonbaku)
- Dia berangkat umroh sama keluarganya (Nonbaku)
- Pencuri itu dipukulnya dengan sebatang kayu (Baku)
- Dia berangkat umroh dengan keluarganya (Baku)
Bentuk sama tidak dapat dipakai sebagai kata depan pengantar keterangan alat atau penyerta seperti kalimat (a dan b). Bentuk dengan dipakai sebagai keterangan alat pada kalimat (c). Bentuk dengan dipakai sebagai keterangan penyerta pada kalimat (d)
- Ialah – adalah – merupakan
- Indonesia ialah merupakan kepulauan, terdirii atas ribuan pulau (Nonbaku)
- Guru merupakan orang yang mengajar di sekolah (Nonbaku)
- Indonesia ialah kepulauan, terdirii atas ribuan pulau (Baku)
- Indonesia merupakan kepulauan, terdirii atas ribuan pulau (Baku)
- Guru ialah orang yang mengajar di sekolah (Baku)
- Guru adalah orang yang mengajar di sekolah (Baku)
Penggunaan bentuk unsur kata ialah, merupakan tidak dapat digabungkan karena masing-masing mempunyai fungsi yang sama sebagai penegas, menegaskan pemisahan subjek dari predikat dalam kalimat nominal. Penggunaan bentuk merupakan tidak dapat dipakai jika ungkapan predikat sama dengan ungkapan subjek. Penggunaan bentuk adalah dipakai apabila subjek kalimat menunjukkan kata ganti diri I atau kata ganti II. Penggunaan bentuk ialah dipakai apabila subjek kalimat menunjukkan kata ganti diri III.
- Antara – Di antara
- Kota Bumiayu terletak antara Tegal dengan Purwokerto (Nonbaku)
- Dia lah yang terbaik antara teman-temannya (Nonbaku)
- Kota Bumiayu terletak antara Tegal dan Purwokerto (Baku)
- Dia lah yang terbaik di antara teman-temannya (Baku)
Bentuk unsur kata antara berfungsi untuk menyatakan jarak disela-sela dua benda dengan disertai kata sambung dan. Bentuk di antara dipakai untuk menyatakan di dalam kelompok .
- Tak dapat – Tidak dapat
- Dia tak dapat masuk kantor hari ini karena sakit (Nonbaku)
- Dia tidak dapat masuk kantor hari ini karena sakit (Baku)
- Bahasa Indonesia mengenal kalimat langsung dan taklangsung (Baku)
Bentuk “tidak” merupakan morfem bebas (kata yang dapat berdiri sendiri). Sedangkan bentuk “tak” merupakan morfem terikat yang hanya muncul digabung dengan kata yang lain, morfem terikat “tak” sejajar dengan morfem “non, antar, sub” (nonblok, antarpulau, subbab)
- Mana – di mana – yang mana
- Apakah Anda tahu mana tempat tinggal Pak Arif? (Nonbaku)
- Apakah Anda tahu di mana tempat tinggal Pak Arif? (Baku)
- Mana pesanan saya? (Baku)
- Kotak yang mana akan dikirim ke Surabaya? (Baku)
Bentuk mana menyatakan ada atau tidak ada. Bentuk di mana menunjukkan tempat. Bentuk yang mana menyatakan pilihan.
- Cita-cita – Angan-angan
- Berusaha terbang ke matahari tidak lebih dari suatu angan-angan.
- Setelah dia berhasil mencapai gelar magister, cita-citanya ingin menjadi dosen yang produktif menulis.
Bentuk cita-cita dan angan-angan mempunyaii arti dasar yang sama yaitu gambaran sesuatu dalam pikiran. Bentuk unsur kata angan-angan diartikan gambaran sesuatu dalam pikiran yang tidak mungkin terjadi. Cita-cita diartikan gambaran sesuatu dalam pikiranyang akan dikerjakan yang mungkin bisa tercapai.
- Awas –hati-hati
- Awas, jalanan di depan rawan kecelakaan!
- Awas, jangan sampai terulang lagi!
- Hati-hati, jalanan licin dan berbelok!
Bentuk awas dan hati-hati memiliki arti dasar yang sama yaitu mengingatkan. Jika bentuk awas lebih bersifat mengancam, sedangkan bentuk hati-hati bersifat mengingatkan, menasihati.
- Ketika – Waktu – Masa
- Ketika itu belum banyak Hp di daerah ini.
- Apakah Anda masih mempunyai waktu untuk menyelesaikan pekerjaan itu?
Bentuk ketika bisa dipertukarkan pemakaiannya dengan bentuk waktu dan masa.
Bentuk waktu tidak bisa diganti dengan bentuk ketika atau masa.
- Sukar – Sulit – Susah
- Sukar sekali mencari pekerjaan di masa pandemii ini.
- Dia merasa susah sekali ditinggal kekasihnya pergi.
Bentuk sukar bisa dipertukarkan dengan bentuk sulit atau susah. Bentuk susah tidak bisa diganti dengan bentuk sukar atau sulit.
- Suatu – sesuatu
- Suatu saat nanti, ia akan bertaubat menyadari kesalahannya.
- Kami melihat suatu tanda-tanda kebaikan dalam dirinya.
- Ada sesuatu yang belum saya mengerti dari maksudnya.
- Sepertinya ia menyembunyikan sesuatu.
Istilah kata suatu dan sesuatu masing-masing mempunyai perilaku bahasa yang berbeda. Jika istilah suatu diikuti langsung nomina, sedangkan istilah sesuatu tidak secara langsung diikuti nomina, tetapi hanya dapat diikuti oleh keterangan pewatas yang didahului oleh konjungtor. Dan juga kata sesuatu dapat digunakan pada akhir kalimat tanpa diiringi kata apa pun.
- Jam – pukul
- Kami menunggunya selama dua jam.
- Jarak tempuh Jakarta – Solo dengan pesawat sekitar1 jam
- Sekolah kami masuk pukul 06.45.
- Tokonya tutup pukul 21.00
Istilah kata jam menunjukkan makna masa atau jangka waktu, sedangkan istilah kata pukul mengandung makna saat atau waktu. Dengan demikian jika maksud yang ingin diungkapkan adalah waktu atau saat maka istilah yang tepat digunakan adalah istilah kata pukul. Dan jika yang dimaksud ingin mengungkapkan masa atau jangka waktu, maka istilah kata yang digunakan adalah jam.
- Pemenang – juara
- Sahla pemenang lomba pidato cilik.
- Haziq pemenang lomba lari.
- Sahla juara satu di sekolah.
Istilah kata pemenang digunakan untuk orang yang menang bertanding atau berlomba, tetapi tidak dapat digunakan untuk menyatakan orang yang terpandai di kelas. Istilah kata juara digunakan untukorang atau regu yang menang bertanding atau berlomba atau orang yang terhebat dalam suatu hal yang kompeten (pelajaran atau bidang tertentu). Kata juara tidak dipakai untuk orang yang menang undian.
- Setengah – separo
- Setengah dari jumlah warga Tangerang terpapar virus corona.
- Kedua saudaranya mendapat warisan setengah bagian.
Istilah kata setengah yang bisa digantikan dengan istilah kata separo, yang juga mengandung makna sebagian dari beberapa. Dengan demikian kalimat 1) dan 2) dapat diubah menjadi:
- Separo dari jumlah warga Tangerang terpapar virus corona.
- Kedua saudaranya mendapat warisan separo bagian.
Pada istilah berikut kata setengah tidak dapat digantikan dengan kata separo.
- Setengah jam yang lalu dia berada di sini. (benar)
- Separo jam yang lalu dia berada di sini. (salah)
- Dinara mendapat nilai matematika delapan setengah. (benar)
- Dinara mendapat nilai matematika delapan separo. (salah)
Istilah kata setengah dan separo memiliki persamaan dan perbedaan makna. Persamaan makna cenderung menyebabkan istilah tersebut dapat saling menggantikan dalam konteks kalimat yang sama, sedangkan perbedaan makna menyebabkan istilah tersebut tidak dapat saling menggantikan pada konteks yang sama. Istilah kata setengah bermakna sebagian (sejumlah) dari beberapa (seluruhnya)
- Pertandingan – perlombaan
- Pertandingan sepak bola tetap berlangsung walaupun
- Paman sedang menyaksikan pertandingan tinju kelas berat.
Istilah kata pertandingan dan perlombaan mempunyai persamaan dan perbedaan makna. Persamaannya adalah kedua istilah tersebut mengandung makna persaingan. Sebuah pertandingan atau perlombaan akan berlangsung seru jika terjadi persaingan.
Adapun perbedaan istilah pertandingan dengan perlombaan adalah bahwa pertandingan tersirat makna dua pihak yang berhadapan.
Isitilah kata perlombaan bermakna adu ketangkasan, keterampilan. Perlombaan dirtikan persaingan antarpihak yang tidak saling berhadapan.
Contoh istilah perlombaan
- Sahla dan Dinara mengikuti perlombaan baca puisi
- Perlombaan baca kitab kuning diselenggarakan di pesantren Lirboyo.
- Hanya – saja
- Keluarga Sahla berlibur di kampung hanya enam hari.
- Dia hanya mau datang jika bersama sahabatnya.
Istilah kata hanya berfungsi menerangkan kata atau kelompok kata yang mengiringinya. Istilah kata saja berfungsi menerangkan kata atau kelompokkata yang mendahuluinya.
- Saya memilki dua alat ini saja.
- Dia itu memikirkan diri sendiri saja.
- Sudah – telah
- Sudah jangan kau pikirkan lagi dia.
- Telah jangan kau pikirkan lagi dia. (tidak berterima)
- Sudahkan anak zaman sekarang beradab?
- Telahkah anak zaman sekarang beradab? (tidak berterima)
- Sudahlah jangan kamu bahas dia lagi.
- Sudah!
- Telah! (tidak berterima)
- Lengkap sudah kebahagian mereka.
Istilah kata sudah bermakna cukup sekian cukup sampai di sini, sedangkan istilah telah tidak. Istilah kata sudah dapat dirangkai dengan partikel lah- atau kah-, sedangkan istilah telah tidak. Istilah kata sudah dapat berdiri sendiri sebagai unsur tunggal di dalam klausa, sedangkan istilah telah tidak.
- Menanyakan – mempertanyakan
- Kepada kepala daerah seorang peserta menanyakan bantuan dana yang digunakan pemerintah.
- Masyarakat mempertanyakan keberadaan pejabat yang koruptor.
Istilah kata menanyakan berfungsi menuntut jawaban langsung, sedangkan istilah kata mempertanyakan berfungsi meminta penjelasan.
- Kepada – terhadap
- Pihak sekolah memberikan apresiasi kepada guru-guru yang berprestasi.
- Presiden memberikan penilaian terhadap kinerja para menterinya.
Istilah kata kepada berfungsi menunjukkan makna tujuan atau penerima, sedangkan istilah kata terhadap tidak. Istilah kata terhadap berfungsi menandai makna sasaran, sedangkan istilah kata kepada tidak. Istilah kata kepada dan terhadap berfungsi sama yaitu menandai arah atau penerima.
- Semua orangtua tentu sayang kepada anaknya.
- Semua orangtua tentu sayang terhadap anaknya.
- Semua karyawan segan kepada pemimpin yang berwibawa.
- Semua karyawan segan terhadap pemimpin yang berwibawa.
- Demikian – sebagai berikut – di bawah ini
- Dalam keadaan demikian tidak seorang pun merasa aman dari wabah virus corona.
- Penjelasan berikut diharapkan memberikan pemahaman terhdap siswa tentang bahaya dari game online.
- Teknis protokol kesehatan terlihat pada penjelasan di bawah ini.
Istilah kata demikian mengandung makna seperti itu, begitu, tadi, atau seperti di atas. Istilah kata berikut diartikan ‘yang di bawah ini’ , yang datang sesudah ini, atau yang menjadi lanjutannya. Istilah kata di bawah ini berfungsi hanya pada ragam tulisan.